Keindahaan |
Oleh : Abid Nurhuda
Di ujung takdir
Sepi membayang hingga ufuk
Lelah terasa mencumbu tubuh
Menumpah gelisah yang menghamba
Kini ku sendiri
Kumohon sejengkal doa
Kupinta untuk kesempatan kedua
Kumohon dengan tangis pecah
Pada sedih melanda
Kurapat dada hingga ia batu
Keras hingga angin terkurung di sana
Meraung tanpa ampun
Tuhan
Hatiku hampa
Terasa sesak dan asa di sana
Kumohon tawarlah jasad ini
Angkatlah asanya
Hingga waktu tiada
Ku masih terpaku menatap luka
Yang enggan kembali
Meski hidup kugadai.
Tidur saja
ReplyDelete