Blog Yang Berisi Ilmu Agama Lalu Humanisme dan Ilmu Sains Maupun Sosial

Kemerdekaan Yang Sejati

Tidak Dapat Membedakan Mana Cinta Dan Mana Siksa...

Itulah Bahagia

Mobil Mewah Itulah Bahagia...

Tidak Tau

Bentengnya orang berilmu adalah mengatakan tidak tau...

Mudah Mudah Susah

Jalan kami tak susah, bukan berarti mudah...

Pentingnya Tauhid

khawatir terjatuh kepada kesyirikan...

Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Thursday 28 April 2022

PENDIDIKAN MERATA, BELAJARPUN JADI MERDEKA

 



Pendidikan Merata, Belajarpun Jadi Merdeka


Abid Nurhuda

UIN Raden Mas Said Surakarta

abidnurhuda123@gmail.com

 

 

PENDAHULUAN

Pendidikan memiliki tujuan untuk membentuk manusia yang berkualitas baik dari sisi kognitif, afektif maupun psikomotorik sehingga mampu untuk berjalan mengarungi bahtera kehidupan. Selain itu hakekat dari pendidikan sendiri adalah memanusiakan manusia, dimana saat ini adalah era teknologi yang rentan sekaligus bisa membuat manusia terlena bahkan mengikis jiwa-jiwa sosial mereka. Maka disinilah perlunya peran pendidikan hadir untuk mengembalikan manusia pada hakekatnya. Sekalipun teknologi sudah menjamur dan berkembang begitu pesat di masyarakat, namun masih ada beberapa tempat di Indonesia yang masih belum bisa ikut merasakan dampak dan mengaksesnya, ditambah lagi dengan fasilitasnya yang masih minim.

 Selain itu, ada juga problem lain yang berkaitan dengan pendidikan yakni tentang tenaga kependidikan yang lebih antusias serta lebih memilih untuk di tempatkan pada kota-kota maju ketimbang di desa-desa terpencil. Padahal sejatinya pengorbanan pendidik akan lebih berasa ketika ia berjuang, mendidik dan mengajar di tempat-tempat terpencil khususnya 3T (Terluar, Terdalam dan Terpencil). Lalu ada pula problem lain yakni terkait karakter dari peserta didik yang terdegradasi oleh IPTEK, sehingga menimbulkan berbagai macam penyimpangan sosial seperti tawuran, aborsi, miras, narkoba dan lain sebagainya. Penyimpangan tersebut membuktikan bahwa penanaman nilai dalam pendidikan masih belum merata karena hanya memperhatikan sisi kognitif dan psikomotorik saja, padahal sisi afektif tentu lebih penting sehingga disini perlu bagi pendidik untuk menyeimbangkan antar nilai ketiganya. Penjelasan-penjelasan tadi menggambarkan bahwa pendidikan masih memiliki problem serta belum merata baik dari segi akses atupun fasilitas, tenaga pendidikan dan penanaman nilainya sehingga perlu dibahas terkait pendidikan merata yang mampu membuat peserta didik merasakan belajarnya yang merdeka secara hakiki dan nyata.

 

PEMBAHASAN

Pendidikan merata menjadi solusi bagi Indonesia, meski tak dipungkiri bahwa dinegara lain juga tetap memiliki problem nya sendiri seperti Amerika dimana dalam sejarahnya menggunakan cara reformasi secara kolektif untuk perbaikan visi, misi dan sistemnya. Hal ini menimbulkan konsekuensi yang berkelanjutan yakni mengkonfigurasi ulang SDM, visi, material, standar akademik, kurikuler serta membutuhkan manajemen, pengembangan guru, akuntabilitas berbasis sekolah, transisi sekolah menuju dunia kerja, keterlibatan orang tua, keterampilan yang tinggi, penelitan pendidikan dan penilaian baik formatif maupun sumatif (Wahyudi & Lutfi, 2019). Namun bangsa Indonesia bisa belajar bagaimana mengadopsi dan belajar dalam menyelesaikan persoalan tersebut, salah satunya ialah berkaitan dengan pemerataan pendidikan.

Pemerataan pendidikan berarti semua orang yang ada di Indonesia memiliki akses yang sama untuk memperoleh pendidikan mulai dari sabang sampai merauke, dari yang muda hingga yang tua, dari anak-anak sampai dewasa dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan pendidikan menjadi kebutuhan pokok serta mendasar untuk kemajuan bangsa sekaligus menopangnya. Salah satu indikator pengukuran kemajuan suatu bangsa ialah tentang kualitas pendidikan dan system yang berjalan di dalamnya sehingga suatu  Negara bisa dikatakan tertinggal  jauh dari  negara  lain, jikalau kualitas  pendidikannya  rendah. Indonesia sendiri menurut data UNESCO (2000) dalam peringkat  Human  Development  Index menyebutkan bahwa komposisi dari pendidikan, kesehatan, serta penghasilan  per kepala  mengalami penurunan, dan tentu hal tersebut sangat memprihatinkan (Kadi & Awwaliyah, 2017).

Penjelasan diatas menggambarkan bahwa pendidikan di Indonesia mengalami penurunan baik dari segi kualitas ataupun kuantitasnya, Selain itu, pemerataan pendidikan menjadi kebijakan publik serta perluasan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan perencanaan yang matang baik Pusat maupun Daerah disertai 2 pendekatan yakni public administration dan management approach (Hakim, 2016). Jika bisa dimaknai seperti itu maka sudah sepantasnya untuk lebih memperhatikan element pendidikan dengan mengkordinir dan berkerja sama antara masyarakat, tenaga pendidik, peserta didik, orang tua dan pemerintah dalam hal ini adalah Negara yang mana memiliki kewajiban untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga tujuan yang dicanangkan dapat tergapai dengan maksimal.

Tantangan, permasalahan yang  dihadapi serta problematika yang telah disebut dalam  dunia  pendidikan, tidaklah mustahil untuk diselesaikan, jika memang sungguh-sungguh serta totalitas saat mengatasinya  (Omayra , 2021). Disini perlunya menyusun strategi sekaligus langkah jelas, efektif,  terarah dan efisien sebagai solusi. Seperti perluasan akses pendidikan, yakni dengan memberikan bantuan berupa operasional  penyelenggaraan, pembangunan unit sekolah, lalu  ruang kelas dan sebagainya. Contoh lainnya tentang akses dan fasilitas pendidikan ialah berupa jalan, alat tulis gedung sekolah beserta isinya ataupun lainnya, itu semua perlu perhatian dari pemerintah lalu direncanakan oleh bagian kementrian diteruskan kebagian kepegawaian Negara seperti ASN dan dilaksanakan oleh tenaga pendidikan dan masyarakat termasuk orang tua untuk mendukung dalam melancarkan akses ataupun fasilitas pendidikan sehingga bisa dinikmati oleh semua siswa.

Penekanan angka  putus  sekolah serta peningkatan angka partisipannya dengan harapan semua orang bisa merasakan bagaimana mengenyam pendidikan sehingga meminimalisir terjadinya penyimpangan sosial dikarenakan tersibukkan dengan hal-hal positif. Selain itu pemerintah dan Negara juga menyelenggarakan berbagai program antara lain Program  Indonesia Pintar, Program  Indonesia  Sehat, Program Keluarga  Sejahtera dan Produktif,  serta adanya program Bidikmisi ataupun KIP. Hal ini tentu membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak baik itu kepala daerah, kementrian pendidikan, orang tua, sekolah dan juga masyarakat sehingga semua program tadi dapat dirasakan semua pihak yang membutuhkan dan tepat sasaran.

Peningkatan mutu pendidikan baik itu visi, misi, lembaga, metode, administrasi, SDM, ataupun manajemennya melalui akreditasi  sekolah  dan sertifikasi pendidik secara berkelanjutan sehingga harapannya ketika tenaga kependidikan sudah diangkat menjadi ASN maka disanalah mereka harus siap mengabdi bahkan jika ditugaskan ke tempat, desa ataupun daerah terpencil sekalipun. Dengan semua hal tadi, sudah barang tentu kita optimis menuju Indonesia maju sebab Konsepnya sudah tertata dengan rapi, selanjutnya tinggal bekerja sama menjalankan dengan totalitas, sungguh-sungguh dan serius dari semua pihak. Maka pemerintah, Negara, dan kementrian terkait harus mengawasi dan mengontrol secara terus menerus. Sementara sekolah, tenaga kependidikan dan peserta didik harus melaksanakan dengan sebaik-baiknya agar tujuan memanusiakan manusa dapat mencapai hakekat. Adapun orang tua dan masyarakat disini berperan penting dalam berkontribusi serta berpartisipasi dalam meramaikan dunia pendidikan karena sejatinya kebijakan pendidikan ialah dari, untuk dan oleh masyarakat Indonesia itu sendiri.

KESIMPULAN

Hakekat dari pendidikan yang merata dan merdeka belajar sejatinya masih belum terlaksana secara maksimal karena munculnya berbagai permasalahan dalam pelaksanaan pendidikan. Maka perlu menghadirkan beberapa solusi antara lain perluasan akses pendidikan, penekanan angka putus sekolah dengan memberikan bantuan biaya pendidikan serta peningkatan mutu pendidikan dalam segala aspeknya. Semua itu dapat berjalan dengan baik dan maksimal jika ada kerja sama yang sungguh-sungguh, serius dan totalitas dari semua pihak baik pemerintah, Negara, kementrian, lembaga pendidikan, pendidik, masyarakat, orang tua dan peserta didik.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, L. (2016). Pemerataan akses pendidikan bagi rakyat sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1), 53-64.

Kadi, T., & Awwaliyah, R. (2017). novasi Pendidikan: Upaya Penyelesaian Problematika Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Islam Nusantara, 1(2), 144-155.

Omayra , Y. (2021). Dimensions And Strategies To Improve The Quality Of Education And Its Impact On The Development Of Community Human Resources: Dimensi Dan Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dan Dampaknya Bagi Pengembangan Sdm Masyarakat. Jurnal Bina Ummat: Membina dan Membentengi Ummat, 4(2), 77-94.

Wahyudi, A., & Lutfi, A. (2019). Analisis Reformasi Pendidikan dalam Mewujudkan Pemerataan Kualitas Pendidikan di Indonesia. Jurnal Administrasi Publik, (Public Administration Journal): 9 (2) Desember, 191-201.

 

 

 

Share:

Monday 16 August 2021

Ambillah Pelajaran dari Kehidupan





Oleh : Abid Nurhuda 

(Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta)




Satu kali Tuhan membuat kita tertawa..

Satu kali DIA membuat kita menangis..

Satu kali senang.. satu kali sedih..

Semua tak lain agar kehidupan kita, suasana kita, hormon kita,menjadi SEIMBANG.

Tertawa terus tak baik...
Menangis terus juga tak baik...

Tak pernah SENANG tak baik...
Tak pernah SEDIH juga tak baik...

Jadi jangan takut dan berfikir negatif kalau satu kali kita memang harus "Menangis dan Bersedih"

Karena itu berarti satu kali DIA akan menyeimbangkan-NYA dengan "Tawa dan bahagia"...


Hamba²KU..
Pernahkah Kalian mendengar suara-KU..?

Melalui pergantian siang dan malam AKU berbicara....

Melalui usiamu yang dulu kanak², remaja, muda, tua, AKU berbicara.....

Melalui hidup mati sakit sehat senang susah tangis tawa, AKU berbicara....

Melalui pergantian musim hujan, musim panas, musim semi, musim salju, AKU berbicara....

Melalui daun yang gugur, bunga yang mekar, telur yg menetas, susu pada sapi, ikan yang berenang, burung yang terbang...
AKU berbicara....

Melalui langit yang tinggi, gunung yang menjulang, matahari yg panas, udara yang berhembus, air yang mengalir....
AKU berbicara....

Hamba²-KU..
Setiap saat AKU selalu bicara pada kalian..
Memberi petunjuk² dan bimbingan² kepada kalian....

"Adakah yang sudi mendengarkan dan mengambilnya sebagai pelajaran..?"
(Al-Qomar)



Share:

Friday 6 August 2021

Dampak Pandemi Covid 19 Bagi Masyarakat Perum Sri Sejahtera Kenep Sukoharjo

 

Dampak Pendemi


PENDAHULUAN

Tahun 2021 ini masih dalam keadaan pandemi covid 19 sehingga menyebabkan KKN-pun dilaksanakan secara daring dari rumah sebagai upaya mencegah penyebaran covid 19, selain itu juga dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan ketat sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal itu sesuai dengan firman Allah Q.S Ar-Ra’d ayat 11

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ...

yang artinya “...Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri...”. Dari ayat diatas dapat menunjukkan kesuaian antara isi kandungan dengan realita, yang mana berimplikasi pada dua hal sebagai bentuk ikhtiar bersama yaitu pelaksanaan KKN secara daring darai rumah sebagai pengganti KKN yang biasanya terjun langsung ke lapangan dan upaya penggunaan protokol kesehatan yang ketat ketika akan beraktivitas diluar agar tidak terpapar covid 19. KKN merupakan sebuah pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kampus UIN Raden Mas Said pada tahun ini juga ikut meramaikan kegiatan itu yang mana disebut dengan KKN-Transformatif Kerso Dharma. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari tanggal 29 Juni hingga 30 Juli 2021, yang mana berlokasi mandiri dirumah yakni pada RT 05/ RW 09 Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.

Letak geografis RT 05 Perum Sri Sejahtera yaitu : disebelah utara terdapat masjid Ar-Rahmah, disebelah timur terdapat PAUD Bina Ananda dan disebelah selatan terdapat masjid Lailatul Qadar, Yayasan Lailatul Qadar serta masjid Jami’ Nurul Iman. Adapun jumlah penduduk laki-laki terdapat 109 jiwa, perempuan terdapat 113 jiwa, balita terdapat 17 jiwa, dan prosentase umat muslim yaitu 98,2% dan non muslim yaitu 1,8%. Masyarakat RT 05 mayoritas bekerja sebagai karyawan di pabrik sritek, yang mana letak pabrik sritek tersebut dekat dengan rumah. Selain bekerja sebagai karyawan di pabrik sritex, sebagian masyaralat ada yang bekerja sebagai konveksi jahit rumahan, berdagang warung kelontong, penjual es lilin, penjual gorengan, dan berwirausaha lainnya. Keadaan lingkungan RT 05 sebelum pandemi jika dilihat dari aspek pendidikan maka sekolah-sekolah melakukan KBM dengan  tatap muka. Lalu dari aspek perekonomian, masyarakatnya mampu memiliki penghasilan yang pasti dan bisa melakukan bisnis dimanapun dan kapanpun  yang diinginkan. Adapun dari aspek keagamaan, maka diberlakukan pengajian rutin di masjid yang diikuti oleh banyak jama’ah warga Perum Sri Sejahtera. Kegiatan religius ini tidak hanya dilakukan di masjid saja, namun juga diadakan di rumah-rumah warga, seperti kegiatan pengajian yasinan dan al barjanji. Sedangkan dari aspek kesehatan, maka masyarakatnya megadakan kegiatan senam bersama pada setiap hari ahad dilanjutkan dengan kegiatan posyandu balita dan lansia yang dilaksanakan di salah satu rumah warga.

Tiba-tiba pandemi covid 19 datang sehingga merubah segalanya diseluruh masyarakat Indonesia hingga dunia terkhusus lagi warga RT 05, perubahan-perubahan drastis pun terjadi dalam beberapa aspek, diantaranya aspek pendidikan hingga kesehatan. Aspek pendidikan yang mana awalnya pembelajaran itu dilakukan tatap muka disekolah, namun karena adanya pandemi, kegiatan tersebut berubah secara daring dari rumah melalui gadget masing-masing. Hal itu tentu memberatkan berbagai pihak mulai dari sekolah, murid hingga orang tua. Permasalahan yang sering ditemui mau tidak mau harus mempunyai gadget atau alat elektronik lainnya demi agar anak bisa mengikuti pembelajaran. Terkadang bermasalah juga pada kuota, kemudian sinyal, bahkan sampai mengorbankan waktu kerja orang tua. Lalu pada aspek perekonomian, yang mana masyarakat mengalami penurunan penghasilan baik mereka yang bekerja sebagai karyawan ataupun yang berwirausaha. Adapun aspek keagamaan, kegiatan-kegiatan rutinan yang mestinya diadakan dimasjid itu ditiadakan, mulai dari TPA, yasinan dan al barjanji. Sedangkan aspek kesehatan, senam ahad pagi serta kegiatan posyandu diliburkan sementara.

PEMBAHASAN

Pada kegiatan KKNT Kerso Darma tahun 2021 ini kami melakukan secara mandiri di rumah dan untuk pelaporannya secara online yaitu melalui sosmed instagram setiap pekan kepada DPL masing-masing yang berlangsung selama 5 minggu dengan tema “Penguatan di Masa Pandemi Berbasis Dengan Moderasi Beragama dan Kearifan Lokal”. Pada pelaksananaan kegiatan KKN di RT 05 ini kami membahas 4 aspek, yaitu aspek pendidikan, perekonomian, keagamaan dan kesehatan. Masing-masing mempunyai kegiatan dan evaluasi sesuai dengan aspeknya.

Pada aspek pendidikan, kami mengadakan kegiatan pendampingan belajar dengan anak-anak sekitar perumahan untuk membantu mereka dalam mengerjakan tugas ketika daring. Evaluasi pada kegiatan pendampingan belajar ini susahnya sinyal serta anak-anak masih suka bermain meskipun begitu secara umum anak-anaknya mudah untuk diatur.

Pada aspek perekonomian, kami membantu salah satu warga RT 05 dalam pelaksanaan daur ulang barang bekas di salah satu tempat yang diberi nama bank sampah, dan untuk hasil dari penjualan barang bekas oleh setiap kepala keluarga ini ditabungkan kepada pengurus bank sampah supaya bisa menjadi tabungan hari raya (uang tersebut dibagikan pada H-7 dari hari raya). Evaluasi pada kegiatan daur ulang barang bekas ini meskipun menguras banyak waktu dan tenaga yang besar namun hal ini dapat melatih kemandirian masyarakat dalam membangun perekonomian dan menambah penghasilan.

Pada aspek keagamaan, kami mengadakan kegiatan TPA dan Kajian Islam disalah satu rumah bersama anak-anak setempat dikarenakan kegiatan tersebut masih belum bisa dilakukan di masjid. Dalam kegiatn itu kami menyimak bacaan Al Qur’an agar sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul hurf, sementara untuk kajiannya kami memberikan sedikit tausiah pencerahan kepada anak-anak terkait moderasi beragama, yakni sikap menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi toleransi. Evaluasi pada kegiatan TPA dan kajian islam ini yaitu masih banyak anak-anak yang salah dalam membaca Al Qur’an sehingga perlu tindak lanjut khusus dalam megajari mereka, sedangkan untuk sikap moderasi beragamanya sudah cukup baik dilaksanakan.

Pada aspek kesehatan, kami melakukan  sosialisasi covid 19 dengan cara membagikan masker kepada tetangga terdekat supaya mereka lebih memperhatikan lagi terkait prokes ketika hendak beraktivitas keluar rumah, selain itu juga melakukan sosialisasi penanaman daun kelor yang mana memiliki khasiat yang tinggi untuk meningkatkan imunitas tubuh. Evaluasi pada aspek ini adalah msih kurangnya kesadaran warga dalam memakai masker, sedangkan penanaman daun kelor sudah cukup berhasil dalam meningkatkan imunitas masyarakat.

 

KESIMPULAN

            Dari berbagai kegiatan KKN yang telah dilakukan baik itu pada aspek pendidikan, perekonomian, keagamaan, dan kesehatan itu semua merupakan bentuk ikhtiar dan kontribusi dari pelaksana KKN terhadap masyarakat. Meski begitu, perlu adanya tindak lanjut dari kegiatan-kegiatan tadi karena tidaklah cukup jika hanya sekedar ikhtiar-ikhtiar saja, namun harus diiringi dengan do’a, keistiqomahan, dan juga tawakkal sebab manusia hanyalah mampu untuk berusaha sedangkan Allah yang menjadi penentu hasilnya. Allah SWT berfirman dalam kitabnya Q.S At Takwir ayat 29

وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ

yang artinya : “Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam.”

 

 

Penulis : Nur Aini Setyaningtyas & Abid Nurhuda

Prodi PAI FIT UIN Raden Mas Said Surakarta

 


Share:

Saturday 24 April 2021

Relaksasi Evaluation

Pendidikan
Evaluasi





Oleh : Abid Nurhuda



Bagaimana orang lain memandang dan mempersepsikan kita itu penting, namun sesungguhnya bagaimana kita memandang dan mempersepsikan diri kita itu lebih penting. Tak ada gunanya semua orang yakin Kita bisa jika kita sendiri tidak yakin bahwa kita mampu. Sebaliknya tak masalah orang-orang meragukan kita sepanjang kita sangat yakin bahwa kita memang mampu. Cara kita mempersepsikan diri ini akan mempengaruhi cara kita bertindak dan perlahan-lahan akan mempengaruhi cara pandang orang lain pada kita. Keyakinan kita menentukan apa yang bisa dan apa yang tidak bisa kita capai.


Sebenarnya kita bebas mempersepsikan diri kita, Kita boleh memandang diri kita ini kaya, pintar, ganteng/cantik, sukses. karena  semua itu relatif, relatif dari angle mana dilihatnya. Sesungguhnya kaya/miskin, pandai/bodoh, jahat/baik, cantik/jelek semua itu relatif  tergantung ruang dan waktu, tergantung siapa yang menilai. 


Ketika  banyak orang menyebut Sengkuni itu tokoh yang paling jahat, para korawa menganggap dia adalah seorang paman yang luar biasa yang mengorbankan seluruh hidupnya untuk keponakan-keponakannya. Ketika orang-orang menganggap kita kaya tapi kita sering merasa miskin jika kita membandingkan dengan kenalan-kenalan kita yang lebih kaya. 


Saat kita menghakimi anak kita bodoh karena nilai matematikanya paling rendah dibanding teman se kelasnya, tapi guru fisikannya bilang ia anak paling hebat karena pada pelajaran fisika dia yang paling pintar. Semuanya relatif tergantung siapa yang menilai. Dulu kereta kuda yang saya naiki ini dianggap kendaraan terbaik, hanya keluarga kerajaan yang bisa menaikinya tapi kini mobil dianggap lebih baik. Dulu waktu muda Anda cantik tapi kini ada yang lebih cantik, semua tergantung waktu dan pembandingnya.


Poin dari pesan saya untuk Anda adalah buatlah persepsi diri yang baik, bangun citra diri yang membuat kita menjadi lebih berdaya, lebih baik maju dan lebih menyuarakan. Jangan minder, jangan kecil hati, semuanya baik-baik saja, Anda semua hebat, Anda karya agung yang maha agung, jangan meremehkan itu. Ajarkan juga ini pada anak-anak yang kita sayangi, pada murid-murid kita dan pada anak-anak muda agar mereka punya kehidupan Masa depan yang lebih baik.


Semoga semua makhluk berbahagia,

Salam sukses

Salam positif

Share:

Tuesday 13 April 2021

Hal Utama dalam Hidup Manusia

 


4 hal Utama



Oleh : Abid Nurhuda



من لم يكتم السر استحق الندم: "من لم يكتم السر استحق الندم، ومن استحق الندم صار ناقص العقل، ومن دام على هذا رجع إلى الجهل" (ص200).

Barang siapa yang tidak bisa menyembunyikan rahasia niscaya dia akan menyesal, barang siapa yang menyesal dia jadi kekurangan akal, dan barang siapa yang selalu mengulang hal tersebut maka dia berada dalam kebodohan.

 أهمية التشاور: قَالَ الحسن: "مَا حزب قوما قط أمر، فاجتمعوا فتشاوروا فيه، إلا أرشدهم اللَّه جل وعلا لأصوبه" (ص201).

Pentingnya Musyawarah : “ Hasan berkata, tidak sekelompok orang itu mendapati suatu masalah/perkara lalu mereka berkumpul dan melakukan musyawarah di dalamnya niscaya Allah akan memberikan petunjuk kepada mereka dengan memberikan jalan yang oaling benar.

قال وهب بْن منبه: "في التوراة أربعة أحرف مكتوبة، من لم يشاور يندم، ومن استغنى استأثر، والفقر الموت الأحمر، وكما تدين تدان" (ص201).

Wahab bin munbih berkata : Di dalam taurot terdapat 4 kalimat yang tertulis yaitu barang siapa yang tidak bermusyawarah dia akan menyesal, barang siapa yang merasa cukup niscaya dia akan dilebihkan, sedangkan kefaqiran adalah kematian yang muda sebagaimana kamu melakukan sesuatu niscaya akan mendapat balasan yang sama.

 العاقل آخر من يشير: "الواجب على العاقل إذا استشير قوم هو فيهم، أن يكون آخر من يشير، لأنه أمكن من الفكر، وأبعد من الزلل، وأقرب من الحزم، وأسلم من السقط" (ص202).

Orang yang berakal adalah orang yang mau memberikan pendapat, “ Kewajiban bagi orang yang berakal ketika sekelompok orang bermusyawarah dan kamu berada di dalamnya, maka cobalah perhatikan orang terakhir yang mengemukakan pendapatnya. Karena dia mungkin lebih matang dalam berpikir, jauh dari kecerobohan, lebih dekat kepada keyakinan dan lebih selamat dari ketergelinciran.


(Kitab Roudhotul Aqla wa Nazhatul Fadhola)

Share:

Thursday 8 April 2021

Sebab-Sebab Perpecahan

Sebab-sebab
Sebab-Sebab Perpecahan
 



Oleh : Abid Nurhuda



 من آثار الكرم: "الكريم محمود الأثر في الدنيا، مرضي العمل في العقبى، يحبه القريب والقاصي، ويألفه المتسخِّط والراضي، يفارقه الأعداء واللئام، ويصحبه العقلاء والكرام" (ص184).

Diantara tanda-tanda kemuliaan : “Orang yang mulia mendapat pengaruh/kedudukan tinggi di dunia, baanyaknya ganjaran amal di akhirat. Dia akan dicintai baik oleh orang yang dekat maupun jauh, dia juga akan di perlakukan dengan lembut oleh yang benci ataupun yang suka kepadanya, dia akan di asingkah oleh musuh-musuh dan orang yang hina, dan dia akan ditemani oleh orang-orang yang cerdas dan mulia.

 كيف يتعامل مع النمام؟ قال أَبُو حاتم رَضِيَ اللَّه عنه: "الواجب على العاقل لزوم الإغضاء عما ينقل الوشاة، وصرف جميعها إلى الإحسان، وترك الخروج إلى مَا لا يليق بأهل العقل، مع ترك الإفكار فيما يزري بالعقل، لأن من وشى بالشيء إلى إنسان بعينه، يكون قصده إلى المخبر، أكثر من قصده إلى المخبر به، لمشافهته إياه بالشيء الذي يشق عَلَيْهِ علمه وسماعه" (ص187).

Bagaimana bisa kamu bergaul dengan para pengadu domba?, Abu khatim berkata “ Wajib bagi orang yang berakal/cerdas untuk menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan perpecahan antara kedua belah pihak dan memalingkan keseluruhannya kepada hal-hal yang membawa kebaikan. Menghilangkan hal-hal yang tidak pantas bagi orang yang cerdas lalu meninggalkan pemikiran yang memperkeruh suasana akal karena orang yang memperbagus suatu hal kepada manusia di depan matanya maka sungguh tujuan kepada orang di ajak bicara akan lebih besar ketimbang hakekat dari mengabarkan itu sendiri disebabkan retorika pembicaraannya akan suatu hal kepada (orang di depannya) akan membuat terpana akan keluwesan ilmu (bicaranya) dan tertarik untuk mendengarnya (meski itu tipuan).

 قد نحتاج للعتاب أحيانًا: من لا يعاتب على الزلة، لم يكن بحافظ للخُلة، ومن أعتب لم يذنب، كما أن من اغتفر لم يعاقب، وظاهر العتاب خير من مكتوم الحقد، ورُبَّ عَتب أنفعُ من صفح" (ص190).

Terkadang kita butuh teguran, Barang siapa yang tidak menegur atas sebuah kecerobohan, niscaya dia tidak akan bisa menjaga persahabatan. Dan barang siapa yang menegur tanpa menghakimi maka seolah-olah dia mengampuni tanpa menghukum. Tampaklah sudah bahwa teguran itu lebih baik dari menyembunyikan kedengkian, dan terkadang teguran itu lebih bermanfaat dari pada mengelu-elukan (sahabat yang hakekatnya salah).


(Kitab Roudhotul Aqla' Wa Nazhatul Fadhola')

Share:

Tuesday 6 April 2021

Hakekat Qona'ah

 

Ridho


Oleh : Abid Nurhuda



لقناعة كنز عظيم: "ليس شيء أروحَ للبدن من الرضا بالقضاء، والثقة بالقاسم؛ ولو لم يكن في القناعة خصلة تحمد إلا الراحة، وعدم الدخول في مواضع السوء، لطلب الفضل، لكان الواجب على العاقل، ألا يفارق القناعة على حالة من الأحوال" (ص157-158).

Qona’ah merupakan anugerah yang agung dan besar, “Tidaklah ada sesuatupun yang bisa bikin tenang dan tentram di badan ini kecuali ridho dengan apa yang telah di tetapkan dan percaya terhadap pembagi (yang di maksud adalah rizki pemberian dari Allah). Sekalipun dalam keadaan qona’ah tersebut tidak ada yang bisa di banggakan melainkan sifat tenang / tentram dan tidak terjerumusnya diri ke dalam perangkap-perangkap yang buruk hanya demi mencari keutamaan (pahala dari Allah), maka itulah yang menjadi kewajiban bagi orang-orang yang berakal. Yang mana pada intinya adalah tidak boleh memisahkan sifat qona’ah dalam keadaan apapun.

 "من عدم القناعة لم يزده المال غنى، فتمكن المرء بالمال القليل مع قلة الهم أهنا من الكثير ذي التَّبعة" (ص158-159).

Barang siapa yang tidak memiliki sifat qona’ah dalam dirinya niscaya tidak akan bertambah harta kekayaannya, dan mungkin saja orang yang memiliki harta sedikit disertai memiliki rasa Qona’ah lebih terhormat ketimbang orang yang banyak harta tapi memiliki rasa tama’.

 

 مَن غَنيَ قلبه غنيت جوارحه: القناعة تكون بالقلب: "فمن غني قلبه، غنيت يداه، ومن افتقر قلبه، لم ينفعه غناه، ومن قنع لم يتسخط، وعاش آمنا مطمئنًا، ومن لم يقنع لم يكن له في الفوائد نهاية لرغبته، والجد والحرمان كأنهما يصطرعان بين العباد" (ص159).

Barang siapa yang merasa cukup hatinya, niscaya akan cukup pula seluruh anggota badannya sebab Qona’ah itu letaknya dihati. Maka barang siapa yang kaya hatinya, maka kaya pulalah kedua tangannya. Dan barang siapa yang miskin hatinya niscaya tidak akan bermanfaat kekayaannya. Barang siapa yang bersifat qona’ah dan tidak membenci (keadaan), maka hidupnya akan berada salam ketenangan dan ketentraman. Dan barang siapa yang tidak mau bersifat qona’ah niscaya tidak akan ada manfaat pada tujuan akhir dari keinginannya, sebab kedermawanan dan keserakahan itu seoalah keduanya saling tarik menarik dalam diri hamba.


(diterjemahkan dari kitab Roudhotul Aqla' karya Ibnu Hibban)

Share:

Thursday 1 April 2021

Tak Ada Kebaikan Sedikitpun

 

Musibah yang Paling Besar adalah
Musibah yang Paling Besar



Oleh : Abid Nurhuda




 إياك وذُل السؤال: "أعظم المصائب سوء الخَلَف، والمسألة من الناس، والهمُّ بالسؤال نصف الهرم، فكيف المباشرة بالسؤال؟! ومن عَزَّت عَلَيْهِ نفسه، صَغُرت الدنيا في عينه، ولا يَنبُلُ الرجلُ حتى يَعِفَّ عما في أيدي الناس، ويتجاوز عما يكون منهم، والسؤال من الإخوان مَلال، ومن غيرهم ضِدُّ النَّوال" (ص154).

Jauhkan lah dirimu dari hinanya minta-minta, Musibah yang paling besar adalah saat kamu bermain belakang (menikam dari belakang), dan meminta-minta kepada manusia. Jika niat melakukan meminta-minta itu merupakan separo keburukan, lalu bagaimana jika melakukan permintaan secara langsung (bukan Cuma niat saja)? Maka barang siapa yang tidak melakukannya niscaya dia akan mulia dirinya sehingga dunia pun akan terasa kecil dimatanya, tidaklah akan mulia seorang laki-laki sampa dia menjaga diri dari pada meminta-minta apa yang dimiliki oleh manusia lain serta menahan diri dari apa yang tidak menjadi haknya. Meminta-minta termasuk dari pada penyelewengan fitroh, dan yang semisal dengan itu…dan merupakan lawan dari mulia ( lurus terhadap fitroh)

 

 لو لم يكن في السؤال خَصلة تُذمُّ إلا وجود التذلل في النفس عند الاهتمام بالسؤال وإبدائه، لكان الواجب على العاقل أن لو اضطره الأمر إلى أن يَستَفَّ الرمل، ويَمُصَّ النَّوَى، ألا يتعرض للسؤال أبدًا، مَا وجد إليه سبيلاً" (ص155)

Tidaklah ada kebaikan sedikitpun dalam meminta-minta, bahkan disaat baru berniat dan baru menginginkan untuk meminta-minta sudah terdapat jiwa buruk yang bersarang, maka kewajiban bagi orang yang cerdas dan berakal jika terpaksa mau meminta sesuatu hendaknya dia mencoba bertahan dan menjaga diri dari hal tersebut kalau perlu menghilangkan niat itu sehingga sebisa mungkin tidak terpikir sama sekali untuk meminta-minta selamanya selama masih ada jalan lain yang bisa di tempuh selain hal tersebut.



(diterjemahkan dari kitab Roudhotul Aqla' Wa nazhatul Fadhola')

Share:

Friday 26 March 2021

Gunung Emas Viral








Gunung Emas
Gunung Emas


Oleh : Abid Nurhuda



Segunung emas di akhir zaman, apakah ia benar-benar berupa emas, 

atau apakah ia menggambarkan dunia,


Surah al-hijr diturunkan di mekah ketika umat islam sedang dalam keadaan tertekan karena sedang diuji dengan segala kekurangan dunia, dan al-fatihah disebut dalam surah ini sebagai 7 ayat yang selalu berulang-ulang,


dan kisah Al-Fatihah, ketika ditanyakan kepada Rasulullah SAW apakah ia akan memilih segunung emas yang dapat meringankan beban umat Islam, atau apakah ia akan memilih 7 ayat yang berkah tersebut?


Maka Rasulullah SAW memilih 7 ayat yang berkah (surah Al-Fatihah itu), dan seluruh langitpun ikut gembira dengan pilihan itu.


Wallahua'lam bissowab.


AL-FATIHAH.


(1) Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang


(2) Segala puji bagi Allah, Rob (Tuhan) nya alam semesta.


(3) Yang Maha Pengasih (untuk seluruh umat manusia), lagi Maha Penyayang (untuk kaum mu'min)


(4) Yang Menguasai hari Pembalasan (hari Akhirat).


(5) Hanya kepada engkau (Ya Allah) Kami menyembah, dan hanya kepada engaku pula kami memohon pertolongan.


(6) Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus.


(7) yaitu jalan nya orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau murkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.


AAMIIN.


Sementara itu Firman Allah SWT dalam Surah Al-Hijr ayat 87 berbunyi : "Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (wahai Muhammad) tujuh ayat yang diulang-ulang bacaannya dan Al-Quran yang amat besar (kemuliaan dan faedahnya)."


Share:

Thursday 25 March 2021

Hari Ini Lebih Baik Dari Kemarin



Hari Ini Yang Lebih
The Best Doing


Oleh : Abid Nurhuda


Positive thoughts generate positive feelings and attract positive life experience

"Pikiran positif menghasilkan perasaan positif dan berpengaruh juga terhadap pengalaman hidup yang positif"


Promise yourself to be a better person today than you were yesterday: Thinking better thoughts, showing better attitudes, speaking better words and taking better actions. Inshaa Allah, the results will be better too

"Berjanjilah pada dirimu sendiri menjadi pribadi yang lebih baik untuk hari ini ketimbang diri kamu yang kemarin: Memikirkan sebuah pikiran yang lebih baik, menunjukkan sikap dan perilaku lebih baik, bertutur kata yang lebih baik dan melakukan tindakan yang lebih baik. Insya Allah hasil yang akan kamu peroleh juga akan lebih baik"


BAIK UNTUK SIAPA?


Good for you

Good for others

Serve the greater good


Baik untukmu

Baik untuk sebanyak mungkin hamba Allah lainnya

Baik untuk dunia akhirat kita semua (menjadi rahmatan lil aalaamiin)


TERUS MEMPERBAIKI DIRI


"Maka barang siapa yang bertaubat setelah melakukan keburukan/ kejahatan / kedzoliman lalu dia memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

(QS Al Maa'idah [5]: 39)


Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan." bagi Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini dia akan mendapat (balasan) yang baik. akan tetapi balasan akhirat itu lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa"

(QS An Nahl [16]: 30)


"Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan pengungkitan dan menyakiti (perasaan si penerima) dan Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun"

(QS Al Baqarah [2]: 263)


"Barangsiapa mengerjakan amal saleh/ kebaikan baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan dan dia dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Allah akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Allah akan beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan"

(QS An Nahl [16]: 97)


Demikianlah adanya... Demikianlah kenyataannya...

Share:

Saturday 20 March 2021

Nikmatnya Beribadah

 


Nikmatnya
Nikmatnya Beribadah


Oleh : Abid Nurhuda




قال أحمد بن حرب: عبدت الله خمسين سنة، فما وجدت حلاوة العبادة حتى تركت رضا الناس حتى قدرت أن أتكلم بالحق، وتركت صحبة الفاسقين حتى وجدت صحبة الصالحين، وتركت حلاوة الدنيا حتى وجدت حلاوة الآخرة.

Ahmad bin Harb berkata : aku beribadah selama 50 tahun dan tidaklah mendapatkan nikmatnya ibadah sampai aku meninggalkan keridhoan manusia demi untuk mengatakan kebenaran, dan aku meninggalkan berteman dengan orang-orang fasik sampai aku bisa berteman dengan orang-orang sholih, dan aku juga meninggalkan kenikmatan dunia demi mendapatkan kenikmatan dan kelezatan akhirat

قال بشر بن الحارث:لا تجد حلاوة العبادة حتى تجعل بينك وبين الشهوات سدًّا

Basyir bin Harist berkata : Tidaklah kamu akan mendapati manisnya ibadah sampai engkau membuat penghalang antara dirimu dengan syahwat

 قال ابن المبارك: قيل لوهب: يجد طعم العبادة من يعصي؟ قال: ولا من يهمُّ بالمعصية


Ibnul Mubarok berkata : Ada seseorang yang datang kepada Wahab dan bertanya : apakah orang yang bermaksiat akan merasakan manisnya ibadah? Maka dia menjawab : tidak akan pernah bisa (merasakan nikmatnya ibadah) orang yang bermaksiat.

Share:

Tuesday 16 March 2021

Hasil Berimbang Dengan Usaha





Usaha Tidak
Keseimbangan Alam


Oleh : Abid Nurhuda



Tanamlah ilmu niscaya engkau akan memetik kecerdasan


Tanamlah rasa zuhud ( tidak cinta dunia )niscaya engkau akan memetik kemuliaan,


Tanamlah kebaikan niscaya engkau akan memetik cinta


Tanamlah pemikiran niscaya engkau akan memetik hikmah,


Tanamlah ketenangan niscaya engkau akan memetik wibawa,


Tanamlah keramahan niscaya engkau akan memetik keselamatan


Tapi Jika engkau malah menanam kesombongan maka kebencianlah buahnya


begitu pula kerakusan maka kerendahanlah buahnya


dan jika keserakahan maka kehinaanlah hasilnya


Lalu jika menanam iri maka kesedihan pulalah hasilnya



Share:

Monday 15 March 2021

Sekilas Tentang Kitab Manhaj An-naqdi Fi Ulum Alhadist

 


Manhaj Annaqdi Fi ulum
Karya Nuruddin It'r


Oleh : Abid Nurhuda




Share:

Blog Archive

Total Pageviews