Oleh : Abid Nurhuda
من لم يكتم
السر استحق الندم: "من لم يكتم السر استحق الندم، ومن استحق الندم صار ناقص
العقل، ومن دام على هذا رجع إلى الجهل" (ص200).
Barang siapa
yang tidak bisa menyembunyikan rahasia niscaya dia akan menyesal, barang siapa
yang menyesal dia jadi kekurangan akal, dan barang siapa yang selalu mengulang
hal tersebut maka dia berada dalam kebodohan.
أهمية التشاور: قَالَ الحسن: "مَا حزب قوما
قط أمر، فاجتمعوا فتشاوروا فيه، إلا أرشدهم اللَّه جل وعلا لأصوبه" (ص201).
Pentingnya
Musyawarah : “ Hasan berkata, tidak sekelompok orang itu mendapati suatu
masalah/perkara lalu mereka berkumpul dan melakukan musyawarah di dalamnya
niscaya Allah akan memberikan petunjuk kepada mereka dengan memberikan jalan
yang oaling benar.
قال وهب بْن
منبه: "في التوراة أربعة أحرف مكتوبة، من لم يشاور يندم، ومن استغنى استأثر،
والفقر الموت الأحمر، وكما تدين تدان" (ص201).
Wahab bin
munbih berkata : Di dalam taurot terdapat 4 kalimat yang tertulis yaitu barang
siapa yang tidak bermusyawarah dia akan menyesal, barang siapa yang merasa
cukup niscaya dia akan dilebihkan, sedangkan kefaqiran adalah kematian yang
muda sebagaimana kamu melakukan sesuatu niscaya akan mendapat balasan yang
sama.
العاقل آخر من يشير: "الواجب على العاقل
إذا استشير قوم هو فيهم، أن يكون آخر من يشير، لأنه أمكن من الفكر، وأبعد من
الزلل، وأقرب من الحزم، وأسلم من السقط" (ص202).
Orang yang berakal
adalah orang yang mau memberikan pendapat, “ Kewajiban bagi orang yang berakal
ketika sekelompok orang bermusyawarah dan kamu berada di dalamnya, maka cobalah
perhatikan orang terakhir yang mengemukakan pendapatnya. Karena dia mungkin
lebih matang dalam berpikir, jauh dari kecerobohan, lebih dekat kepada
keyakinan dan lebih selamat dari ketergelinciran.
0 comments:
Post a Comment