Blog Yang Berisi Ilmu Agama Lalu Humanisme dan Ilmu Sains Maupun Sosial

Thursday 8 April 2021

Sebab-Sebab Perpecahan

Sebab-sebab
Sebab-Sebab Perpecahan
 



Oleh : Abid Nurhuda



 من آثار الكرم: "الكريم محمود الأثر في الدنيا، مرضي العمل في العقبى، يحبه القريب والقاصي، ويألفه المتسخِّط والراضي، يفارقه الأعداء واللئام، ويصحبه العقلاء والكرام" (ص184).

Diantara tanda-tanda kemuliaan : “Orang yang mulia mendapat pengaruh/kedudukan tinggi di dunia, baanyaknya ganjaran amal di akhirat. Dia akan dicintai baik oleh orang yang dekat maupun jauh, dia juga akan di perlakukan dengan lembut oleh yang benci ataupun yang suka kepadanya, dia akan di asingkah oleh musuh-musuh dan orang yang hina, dan dia akan ditemani oleh orang-orang yang cerdas dan mulia.

 كيف يتعامل مع النمام؟ قال أَبُو حاتم رَضِيَ اللَّه عنه: "الواجب على العاقل لزوم الإغضاء عما ينقل الوشاة، وصرف جميعها إلى الإحسان، وترك الخروج إلى مَا لا يليق بأهل العقل، مع ترك الإفكار فيما يزري بالعقل، لأن من وشى بالشيء إلى إنسان بعينه، يكون قصده إلى المخبر، أكثر من قصده إلى المخبر به، لمشافهته إياه بالشيء الذي يشق عَلَيْهِ علمه وسماعه" (ص187).

Bagaimana bisa kamu bergaul dengan para pengadu domba?, Abu khatim berkata “ Wajib bagi orang yang berakal/cerdas untuk menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan perpecahan antara kedua belah pihak dan memalingkan keseluruhannya kepada hal-hal yang membawa kebaikan. Menghilangkan hal-hal yang tidak pantas bagi orang yang cerdas lalu meninggalkan pemikiran yang memperkeruh suasana akal karena orang yang memperbagus suatu hal kepada manusia di depan matanya maka sungguh tujuan kepada orang di ajak bicara akan lebih besar ketimbang hakekat dari mengabarkan itu sendiri disebabkan retorika pembicaraannya akan suatu hal kepada (orang di depannya) akan membuat terpana akan keluwesan ilmu (bicaranya) dan tertarik untuk mendengarnya (meski itu tipuan).

 قد نحتاج للعتاب أحيانًا: من لا يعاتب على الزلة، لم يكن بحافظ للخُلة، ومن أعتب لم يذنب، كما أن من اغتفر لم يعاقب، وظاهر العتاب خير من مكتوم الحقد، ورُبَّ عَتب أنفعُ من صفح" (ص190).

Terkadang kita butuh teguran, Barang siapa yang tidak menegur atas sebuah kecerobohan, niscaya dia tidak akan bisa menjaga persahabatan. Dan barang siapa yang menegur tanpa menghakimi maka seolah-olah dia mengampuni tanpa menghukum. Tampaklah sudah bahwa teguran itu lebih baik dari menyembunyikan kedengkian, dan terkadang teguran itu lebih bermanfaat dari pada mengelu-elukan (sahabat yang hakekatnya salah).


(Kitab Roudhotul Aqla' Wa Nazhatul Fadhola')

Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Total Pageviews