Sebab-Sebab Perpecahan |
Oleh : Abid Nurhuda
من آثار الكرم: "الكريم محمود الأثر في
الدنيا، مرضي العمل في العقبى، يحبه القريب والقاصي، ويألفه المتسخِّط والراضي،
يفارقه الأعداء واللئام، ويصحبه العقلاء والكرام" (ص184).
Diantara
tanda-tanda kemuliaan : “Orang yang mulia mendapat pengaruh/kedudukan tinggi di
dunia, baanyaknya ganjaran amal di akhirat. Dia akan dicintai baik oleh orang
yang dekat maupun jauh, dia juga akan di perlakukan dengan lembut oleh yang
benci ataupun yang suka kepadanya, dia akan di asingkah oleh musuh-musuh dan
orang yang hina, dan dia akan ditemani oleh orang-orang yang cerdas dan mulia.
كيف يتعامل مع النمام؟ قال أَبُو حاتم رَضِيَ
اللَّه عنه: "الواجب على العاقل لزوم الإغضاء عما ينقل الوشاة، وصرف جميعها
إلى الإحسان، وترك الخروج إلى مَا لا يليق بأهل العقل، مع ترك الإفكار فيما يزري
بالعقل، لأن من وشى بالشيء إلى إنسان بعينه، يكون قصده إلى المخبر، أكثر من قصده
إلى المخبر به، لمشافهته إياه بالشيء الذي يشق عَلَيْهِ علمه وسماعه" (ص187).
Bagaimana bisa
kamu bergaul dengan para pengadu domba?, Abu khatim berkata “ Wajib bagi orang
yang berakal/cerdas untuk menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan perpecahan
antara kedua belah pihak dan memalingkan keseluruhannya kepada hal-hal yang
membawa kebaikan. Menghilangkan hal-hal yang tidak pantas bagi orang yang
cerdas lalu meninggalkan pemikiran yang memperkeruh suasana akal karena orang
yang memperbagus suatu hal kepada manusia di depan matanya maka sungguh tujuan kepada
orang di ajak bicara akan lebih besar ketimbang hakekat dari mengabarkan itu
sendiri disebabkan retorika pembicaraannya akan suatu hal kepada (orang di
depannya) akan membuat terpana akan keluwesan ilmu (bicaranya) dan tertarik
untuk mendengarnya (meski itu tipuan).
قد نحتاج للعتاب أحيانًا: من لا يعاتب على
الزلة، لم يكن بحافظ للخُلة، ومن أعتب لم يذنب، كما أن من اغتفر لم يعاقب، وظاهر
العتاب خير من مكتوم الحقد، ورُبَّ عَتب أنفعُ من صفح" (ص190).
Terkadang kita
butuh teguran, Barang siapa yang tidak menegur atas sebuah kecerobohan, niscaya
dia tidak akan bisa menjaga persahabatan. Dan barang siapa yang menegur tanpa
menghakimi maka seolah-olah dia mengampuni tanpa menghukum. Tampaklah sudah
bahwa teguran itu lebih baik dari menyembunyikan kedengkian, dan terkadang
teguran itu lebih bermanfaat dari pada mengelu-elukan (sahabat yang hakekatnya
salah).
0 comments:
Post a Comment